Showing posts with label love. Show all posts
Showing posts with label love. Show all posts

10 January 2016

A Week After New Year

Posted by Icha Anindya at Sunday, January 10, 2016 0 comments


우린 성공해야 해
아니 행복해야 해

We need to succeed
No, we need to be happy


[Lonely Night (또 하루) - GARY (개리) feat. GAEKO]

 

 

 *Photo taken from here.

11 August 2015

Fire Tests Gold

Posted by Icha Anindya at Tuesday, August 11, 2015 0 comments
Dulu waktu mau lulus SMA, aku masih terobsesi jadi dokter. Pilihan pertamaku untuk ujian masuk universitas ya Pendidikan Dokter. And after weeks, even months of studying like crazy, I didn't get it. Waktu mau ujian masuk universitas juga, kumasukkan nama universitas impianku di pilihan pertama. Setelah mencoba tiga kali sampai jiwa ragaku babak belur, I didn't get it.

Aku kuliah di tempat yang tidak terlalu kuharapkan, di jurusan yang kusukai tapi bukan yang sangat kuinginkan. Dan saat mau skripsi, aku bisa dibilang mahasiswa yang nyaris terakhir mendapatkan judul. Bukan apa-apa, saat itu dosen yang membuka proyek yang kuincar cuma sedikit, bahkan nyaris tidak ada.

Setelah lulus, aku harus menunggu setahun setelah lulus untuk bisa masuk S2. Jadi mahasiswa season 2, klimaks season 1 terulang lagi. Aku harus pontang-panting dan dilempar ke sana kemari sampai jiwa raga babak belur lagi demi mendapatkan proyek untuk tesis.

Kali ini fase hidupku sedang nyebahi seperti sebelumnya itu. I don't know where this road will take me to. Aku disibukkan dengan mencari apa yang kuinginkan, apa yang jadi tujuanku, apa yang kusukai dan itu semua ternyata sanggup membuat kepalaku pusing. It feels like Allah is testing me. Dan ujian yang berasal dari diri sendiri cukup buruk juga ternyata.

Sampai kemudian aku bertanya pada diriku sendiri. Yakin lagi diuji, Cha? Bukan lagi ditanya? 

Dan setelah merenung dan merunut, mungkin memang benar. 

Apa yang benar-benar kamu sukai, Cha?
Apa yang benar-benar kamu inginkan, Cha?
Kamu maunya jadi apa, Cha? 

Tapi ya mungkin iya juga, aku lagi diuji. Diuji seberapa keras kepalaku, seberapa keras kemauanku, seberapa persisten aku dengan apa yang aku mau, dan seberapa mempeng usahaku untuk mendapatkan itu. Plus berapa banyak keikhlasanku di saat yang bersamaan.

Dulu juga begitu kan? Aku dibelokkan, dikasih hambatan, digimanain sebegitu rupa, tapi pada akhirnya aku mendapatkan apa yang kuinginkan, hanya karena aku tidak menyerah, berani mengambil pilihan dan sedikit keras kepala.

Ada—bahkan banyak—saat ketika hidupku begitu ruwet, berliku, naik turun, lewat polisi tidur, kejebak macet, pengalihan lalu lintas, kehabisan bensin, kebanan, mesinnya mlepeg, dan sebagainya sehingga rasanya susaaaaaaaah sekali sampai ke tujuan. There were times when it was so damn difficult to achieve something, sometimes even almost impossible, as if I was never destined to get that. Reality was too painful to face and dreams were even unreachable. Saking seringnya bahkan aku sampai ndak bisa ngitung.

But somehow I could overcome that. Dan apa yang kudapat melebihi ekspektasiku sebelumnya.

Aku ndak jadi masuk Kedokteran, tapi di Biologi track record-ku ndak buruk. Malah sekarang jadi cinta setengah mati. I can't live without it. Meskipun biologinya tetep ke-medis-medis-an juga sih :D

Aku ndak jadi masuk S1 di univ yang aku pengen dari SMP, tapi aku akhirnya berhasil 'balas dendam'. Aku bisa S2 di sana dengan bahagia. Tentu dengan kekeraskepalaan yang kalau orang tahu, aku sudah pasti kena sambit sendal jepit. Dikasih kesempatan scholarship ke Australia kutolak (padahal LoA dijamin langsung turun dan pengurusan sudah dijamin lancar jaya), terus seleksi beasiswa ke Jepang kulepaskan begitu saja di tengah jalan (padahal sudah lolos seleksi 1), demi masuk ke univ yang aku mau. Ternyata di sini aku dapat teman yang level kewarasannya setingkat denganku, ketemu orang-orang yang hebat, dan belajar hal-hal baru yang priceless. Kalau dulu aku kuliah S1 tidak di almamater S1-ku, mungkin aku akan end up di luar negeri atau di antah berantah dan takkan mendapatkan apa yang kudapatkan sekarang.

Meski dilempar pontang-panting ke sana kemari, aku bisa dapat proyek penelitian untuk skripsi dan tesis sesuai keinginanku, dengan kekeraskepalaan yang di luar kewajaran juga. Dapat dosen pembimbing dan teman-teman satu penelitian yang luar biasa kompak. Waktu ujian juga lancar dan 'terusir' dari kampus dengan selamat, tepat waktu, dan hasil yang pantas disyukuri.

Masalah cinta jangan ditanya. 23 tahun jadi cewek yang ditolak semua cowok dulu, baru akhirnya ada yang suka padaku. Orangnya high quality lagi <3

Aku teringat salah satu ungkapan Latin yang kudapat di novel yang kubaca beberapa waktu lalu. Ignis aurum probat. Fire tests gold. Api menguji emas. Kesulitan menguji kekuatan dan karakter seseorang. Kurasa ujian dan pertanyaan-pertanyaan ini juga begitu. Mungkin aku disiapkan untuk sesuatu yang sangat sangat besar, sesuatu yang sangat kuinginkan dan Allah harus tahu apakah aku benar-benar siap menerimanya sebelum memberikannya padaku.

Fase merenung-dan-mencari ini memang menyebalkan dan mentally exhausting. Aku ingin melakukan sesuatu sambil mencari tapi kok ya tetep susah menemukan sesuatu yang bisa membuatku nyaman. I don't give up on my dreams, not yet, meskipun di satu sisi rasanya batas antara mimpi dan kenyataan makin jelas saja dari hari ke hari. Mungkin aku perlu menambah usaha, kekeraskepalaan dan keikhlasanku sedikit lagi. Semoga saja aku bisa cepat menemukan jawabannya biar setidaknya arah hidupku ndak terlunta-lunta :)

18 March 2015

Visualisation: The Power of BGM

Posted by Icha Anindya at Wednesday, March 18, 2015 0 comments
Aku termasuk orang yang ndak bisa membiarkan telingaku menganggur sepanjang waktu. Entah ketika sedang main game, belajar, menulis, yang namanya MP3 player di hape atau laptop harus playing sesuatu. Tujuannya lebih untuk membangun mood sih. Kalau saat belajar dan bekerja, biar otakku ndak cepat jenuh juga.

Saat sedang membaca novel aku juga hampir selalu mendengarkan musik. Aku termasuk orang yang percaya pada kekuatan background music (BGM). Kalau lagu yang kudengarkan tepat melatarbelakangi adegannya, aku bisa membayangkan adegan itu dengan sangat mudah dan bisa sampai jadi sangat emosional :D

Waktu di Lombok, aku baca Clockwork Angel sambil dengerin Nageki no Oto dan Fate (Kokia). Karena lagunya bisa pas, itu udah kaya personal theme song-ku selama namatin trilogi The Infernal Devices. Tapi waktu baca Clockwork Princess, entah bagaimana aku bermanuver. Aku baca adegan Will menemukan Tessa di Cadair Idris dan entah gimana, aku memutuskan nyetel Sakura Nagashi tapi langsung pas di bagian klimaksnya.

 Clockwork Princess (Cassandra Clare), Indonesian edition, pp. 441-442

Haduh, bisa langsung kebayang kaya film T.T

27 February 2015

High-School Unrequited Love

Posted by Icha Anindya at Friday, February 27, 2015 0 comments
Hari ini sesampai di sekolah, pertanyaan pertama yang kuajukan kepada anak-anak murid adalah: "Gimana outbond-nya kemarin?"

Mereka serentak menjawab, dengan muka sumringah, "Asyik, Miss! Tapi cape..." :))

Jadi ceritanya, kemarin anak kelas XII mengikuti kegiatan outbond di Kulonprogo. Semacam refreshing sejenak di sela-sela kesibukan persiapan ujian lah. Dan pembahasan soal persiapan Tryout pun mundur seprapat jam saking serunya bertukar cerita seputar kejadian selama outbond. Melihat wajah-wajah yang datang hari ini, kayanya sih outbondnya bener-bener seru. Apalagi katanya ada sesi Truth or Dare segala.

Namanya juga Truth or Dare, permainan ini selalu dimanfaatkan untuk mengorek rahasia dan aib-aib temen, terutama perkara cinta. Nah, ini bagian serunya. Katanya (lagi), waktu sesi Truth or Dare, ada seorang murid cowok, sebut saja XY, menanyakan perasaan seorang cewek, sebut saja XX, terhadap dirinya. Menurut kabar burung yang beredar, XY emang naksir sama XX. Jawaban XX di Truth or Dare pun menegaskan segalanya. Cinta XY pada XX ternyata unrequited. Yaaaaaaaaaaahhh... :'))

Declarations of love amuse me. Especially when unrequited.

-Jace Wayland, City of Bones 

Bagaikan memutar waktu, aku masuk SMA 11 tahun yang lalu, dan selama 3 tahun jadi anak putih abu-abu, jangan ditanya berapa banyak gebetanku. Mulai dari ketua kelas, anak Paskib, sampe sahabat sendiri. Iya, cuma gebetan kok, soalnya cintaku selama SMA unrequited semua. Unrequitednya sampe bikin akunya galau gitu, di hape isinya lagu galau semua. LOL XDDD

Lucu banget sekarang jadinya. Dulu galau, sekarang bisa menertawakan kegalauan itu. Bukan karena sekarang aku (akhirnya) punya pacar, bukaaaaaaaaaan. Aku ketawa karena menyadari betapa berbedanya konsep cinta di otak SMA-ku dan di otakku yang sekarang. Kata pacarku, cinta SMA itu masih kaku, pokoknya maunya cowok yang begini, cewek yang begitu. Semakin dewasa, cintanya semakin rasional, bisa menerima kekurangan orang yang disukai, ndak saklek harus begini begitu lagi, asalkan ndak keluar dari kriteria wajib dan masih bisa ditoleransi.

Dipikir-pikir iya juga. Zaman SMA dulu, kayanya yang namanya cinta sebenernya belum ada. Paling-paling cuma crush atau infatuated cuma karena cowoknya cakep atau pinter atau cool. Buktinya perasaannya meledak-ledak di awal, tapi lupanya juga cepet, sekarang hilang ndak ada bekasnya. Konyol banget. Justru setelah mengalami puluhan kali unrequited, aku jadi tau cowok seperti apa yang benar-benar aku mau untuk jadi pendamping. Anak SMA mana mikir sampe situ?

Bagaimanapun, kisah cinta (monyet) masa SMA juga bagian dari pedewasaanku. Sekarang setelah 11 tahun berlalu, kalau aku ketemu sama cowok-cowok yang pernah kutaksir dulu, aku pasti akan tertawa mengenang betapa konyolnya diriku yang segitu galaunya pernah ditolak sama mereka :'))))))


p.s. Postingan ini kutulis sambil dengerin Too Little Too Late-nya Jojo, lagu yang kunyanyikan berulang-ulang waktu ditolak gebetanku di kelas 3 SMA :p

25 August 2014

Mulan is Writing Her Thesis in Agrabah

Posted by Icha Anindya at Monday, August 25, 2014 0 comments
If you have been a 'mahasiswa' before, you surely know how it feels to be in a 'mahasiswa lost days', especially when you're finishing your thesis and about to face the final examination. And as you might have guessed, I am in completely lost days lately. I'm even too dizzy to find the appropriate English word for 'mahasiswa'. Doh.

Ok, just let me tell you how this day went briefly.

Since I consulted all my penguji (here, another lost-word. *sigh*) last Friday and couldn't find the best day and time to have my thesis examination, I got a bit overconfused and asked my boyfriend to come this day. Then about an hour later, I tried to text them again and... I was still lost, actually I still am. My boyfriend kinda force me to take a break for awhile and we spent the entire afternoon by watching Mas Aang and friends.

Now I can still feel the ultimate metal gear spinning so fast inside my head. Even romantic scene in Jodha Akbar just now couldn't slow it down. So I decided to spend my spare evening time by taking some random quizzes on blogs.disney.com. Quite amusing. Here are the results.

 First, I am Princess...


Frankly speaking, I... am not Mulan. I will prefer Jasmine. However, in fact she is a very adventurous person which is... not me either :p Well, Mulan is true to her heart. That is what I'm trying to do everytime. So, Mulan suits me quite well, except the dragon-and-cricket part. Hehe :p

Next, the prince who will be my prom date is...

Errrrr... Can I get Aladdin, please? I don't like Phillip. He is too... prince. I mean, yes, he is polite and intellectual and so on, but I prefer someone who laughs more often, someone who offers more surprises, not just be able to sing or do horseriding. Sorry, Phil :(

Then, me and my significant other will be a couple like...

Hohoho... Perhaps this is true. I dare say that me and my boyfriend are a happy-go-lucky pair, kinda norak actually. But we seldom wear matching outfits, very seldom *lol* But I can assure you that we're as cheerful as Mickey and Minnie. Lots of laugh :))

Next, here is the wedding I ever dream of...


Whoo-hoo!! Tangled!! So colourful and musical and lots of funny things. Very cheerful. That is going to be sooo awesome!! :D

Last, as a princess I will live in...

Yaaaaaaaaaaayyy, finally I got Agrabah!!!! Can you imagine living in a kingdom where my prince charming Aladdin lives? I can visit him anytime and have plenty of romantic magic-carpet-riding session. Yaaaaaaaayy!!!!!!!! \^^/

But... Mulan in Agrabah? Seriously? :)))

Well, those are the results of the random quizzes I've just taken. I just thought it was a good way to get rid of thesis crisis for awhile. Too bad, I have to go bck to reality tomorrow. But I need to settle the date-and-time problem immediately. Wish me luck!! :)



Update on Tuesday, August 26:
I took another quizzes and here are the results.

My personal theme song is...

Yes!! Everybody knows how much I love this song. I hope this song will also be my wedding song, but when I took the quiz, my wedding song will be...


What else can I say? This is another romantic song. One of the best I guess. So ye, I'm gonna play this song on my wedding reception :)

3 August 2014

Intersection

Posted by Icha Anindya at Sunday, August 03, 2014 0 comments
I am in intersection right now. Confused. I don't know what to decide. Either stepping forward or backward, there will be consequences.

Then, yesterday, I watched Mahabharat. King Jarasandha said something that feels like a slap on my face.

Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk berperang, memaksakan diri untuk berperang adalah kebodohan. Kebodohan.

I remembered two years ago, when my life was exactly like this, being in intersection. I didn't know what to decide.

At that time, my bestfriend said,"Jalan ke suatu tempat itu ngga selalu lurus. Kadang harus belok dulu baru sampe tujuan."

Seems like guidance are everywhere. Seems like Allah sent people to remind me the most important thing I miss. But I am not sure. Yet. So, today, right before my boyfriend went home, I asked him.

"Apa aku melakukan hal yang benar?"

And he, who sometimes answers my question with nothing but riddles, replied with words that even more convincing than all of the things he's ever said to me.

"Kalau kamu melakukan hal yang benar, hatimu pasti akan terasa tenang."




Now you know why I love him :')

23 June 2014

Dear People,

Posted by Icha Anindya at Monday, June 23, 2014 0 comments

 

28 April 2014

Dihantui Hantu

Posted by Icha Anindya at Monday, April 28, 2014 0 comments
Sejak weekend kemarin, aku lagi super ketagihan nonton drama Korea yang judulnya Master's Sun. Gara-gara siapa lagi kalo bukan gadis-gadisku Anggun dan Deasy. Awalnya aku ndak mau nonton gara-gara temanya berhantu-hantu. Tapi mereka berhasil meyakinkanku kalo ceritanya lucu, akhirnya aku njajal nonton dan...ketagihan deh.

Drama yang satu ini bikin penasaran karena tokoh utama cewek dan cowoknya jauh dari mainstream.  Si cewek (Tae Gong Shil alias Taeyang) bisa liat hantu, bahkan ndak cuma itu, dia suka diajak ngobrol dan digodain hantu-hantu itu. Pokoknya atraktif banget deh buat para lelembut itu. Sebaliknya, CEO mall ternama, Joo Joong Won, cuek banget ama hal-hal begituan. Tapi, cowok ketus angkuh kemampleng ini jadi safety hideout-nya Taeyang, lantaran tiap Taeyang nyentuh atau meluk cowok ini (karena saking ketakutannya) para hantu langsung hilang lenyap dalam sekejap. Lucu pokoknya interaksi kutub utara-selatan ini :))

Tapi dasarnya aku anti film horor, seketagihan-ketagihannya, aku tetep aja nonton filmnya cuma 85%, soalnya hantu-hantunya sebagian besar ndak beradab. Ada yang mukanya hancur, mata ilang satu, berdarah-darah, dan ada boneka hantu yang paling serem dan nyebahi. Mana hantunya galau-galau, semacam hantu yang penasaran gara-gara buang lotre, hantu ngesot nyariin high heels, ada hantu salon pula, jadi makin ndak beradab. Alhasil 15% kegiatan nontonku adalah nutupin muka pake tangan atau hape. Duh jaaaaaaaaann...

Biarpun begitu, aku harus mengakui kalo drama ini brilian. Ide ceritanya ndak biasa, cast-nya juga jempol lima. Dan di atas semuanya, aku pribadi menangkap analogi yang bagus banget dari drama horor koplak ini.

Dalam hidup, kita tiap hari bersinggungan dengan banyak hantu, hantu-hantu yang ndak kalah mengerikannya dengan Nona High Heels (yang ngejarnya pake acara ngesot-ngesot dilanjutkan jalan dengan nyeret satu kaki yang berdarah-darah demi mencari sebelah high heels) atau hantu cantik nan beradab tapi kemunculannya membawa luka lama. Kita berjumpa dengan hantu-hantu yang sebenarnya setiap hari: badmood, tumpukan pekerjaan, deadlines, mantan pacar, pertanyaan "kapan lulus?" dari keluarga, penelitian yang banyak kendala, data yang jelek, traffic jam, dosen yang ngeselin, temen sekelas yang nyebahi abis, dan hal-hal lain yang ingin kita hindari. Hantu-hantu yang bikin kita ndak enak tidur karena saking mengerikannya, mereka bisa muncul dalam mimpi, mrimpeni. Beberapa bahkan sanggup membuat kita trauma. Apa ndak ngeri coba? Dan seperti juga Tae Gong Shil yang atraktif bagi para hantu, ada juga sebagian dari kita yang lebih sensitif menghadapi 'hantu-hantu' kehidupan. Ada yang gampang setres perkara deadline, sebagian lagi susah move on dari masa lalu. Yang terjadi kemudian, kita berusaha lari dari mereka, tapi tetap ketakutan, rasanya tetap dikejar terus tanpa henti.

The good news is, Allah juga menyediakan 'safety hideout' buat kita demi melarikan diri sejenak dari 'hantu-hantu' itu. Tenang, ndak perlu susah-susah cari CEO kaya raya kok. Liat aja ke sekeliling kita dengan lebih seksama karena orang-orang yang kita butuhkan biasanya ndak jauh-jauh dari kita. Mamah papah, sodara-sodara yang bisa diajak menggila, sahabat-sahabat yang pasti mau kita ajak seseruan, dan seseorang yang spesial, se-spesial Joo Joong Won buat Tae Gong Shil. Para 'safety hideout' ini memang bukan ghostbusters, tapi keberadaan mereka, pelukan mereka, bisa bikin 'hantu-hantu' kehidupan yang mengerikan itu lenyap dalam sekejap. Ketika kita sedang cape dan takut menghadapi tugas dan kesulitan pekerjaan yang ndak ada habisnya, curhat sama mereka bisa bikin kita ngerasa lebih enteng dan tidur nyenyak. Mereka ndak membasmi para hantu itu selamanya, tapi dengan adanya mereka di samping kita, kita akan selalu punya kekuatan untuk menghadapi hidup plus 'hantu-hantu'-nya.

Seburuk apapun 'hantu' yang kita hadapi, kita ndak perlu lari. Seringkali yang kita butuhkan cuma tambahan kekuatan dan keyakinan kalo kita bisa menghadapi para hantu berwujud jelek itu. Tentu saja, di atas kekuatan orang-orang yang kita andalkan, kita selalu punya safety hideout yang paling safe, Allah SWT. Menghadapi hantu kehidupan, tinggal sujud, minta, ikhlas, insya Allah semua beres. Menghadapi hantu beneran, bacain Ayat Kursi juga udah pergi hantunya. Pokoknya kalo sama Allah, hantunya pasti hilang semua :))

9 February 2014

Pria Tipe 2

Posted by Icha Anindya at Sunday, February 09, 2014 0 comments
For your info, I divide men into 4 types.
  1. Pria tipe 1: para pria yang saat dilihat sekilas untuk pertama kali terlihat tampan dan kalau dilihat terus tetap terlihat tampan.
  2. Pria tipe 2: para pria yang saat dilihat sekilas untuk pertama kali terlihat tidak tampan, tapi kalau sering dilihat dan diperhatikan, lama-lama terlihat tampan.
  3. Pria tipe 3: para pria yang saat dilihat sekilas untuk pertama kali terlihat tampan tapi kalau sering dilihat dan diperhatikan, lama-lama tampannya luntur.
  4. Pria tipe 4: para pria yang saat dilihat sekilas untuk pertama kali terlihat tidak tampan dan kalau dilihat terus tetap terlihat... Tidak tampan.
Jadi penjelasannya begini.

Pria tipe 1 versiku kebanyakan anggotanya adalah... Para selebritis dan cowok-cowok di novel, manga, atau anime. Hahaha... Jadi wajar to kalo tampannya awet. Cowok tipe 1 yang (pernah) aku akui jadi pacar ada banyak, tapi yang jadi mantan terindah adalah Hayden Christensen. Kalau dia muncul di TV, aku ndak tahan untuk ndak teriak/nyetatus/ngetwit "Mantankuuuuuuu... T.T"

Berhubung postingan ini memang mau ngebahas pria tipe 2, jadi kita loncat dulu ke tipe 3 dan 4. Aku pernah ketemu pria tipe 3 di pernikahan sepupu jauhku di Jogja. Wajahnya lumayan sih. Pas ngeliat dia pertama kali di pesta itu, aku sempat mbatin kalau cowok ini tampan. Eeeehh, sejam kemudian ngeliat orangnya lagi, tampannya udah lenyap tak berbekas. Hahaha... Padahal orang ini pernah muncul di televisi lho, dan setauku banyak penggemarnya. Nek neng TV dho jerit-jerit, jebul bagiku wonge biasa wae. Ironis >.< Kalau tipe 4 sih kayanya ndak perlu dibahas. Takut menyinggung pihak-pihak tertentu :p

Terus gimana dengan pria tipe 2?

Pria tipe 2, yang udah aku bilang tadi, adalah pria-pria yang sekali lihat tidak kelihatan tampan. Tapi coba aja liat mereka terus-terusan, ntar lama-lama pasti keliatan tampan dan makin tampan. Kenapa coba?

Sederhana. Pria tipe 2 tampannya tersembunyi. Ndak kelihatan. Adaaaaaaa aja sesuatu yang mereka miliki yang membuat ketampanan itu tersamar atau munculnya delay. Pria tipe 2 bisa jadi pria yang cukup populer di kampus tapi ndak repot-repot jadi objek teriakan cewek-cewek histeris karena tampan. Mereka pria-pria berwajah standar yang punya kelebihan: jenius, selebriti organisasi, atau kapten tim basket. Ndak cuma itu, kelebihan yang dimaksud juga yang berkaitan dengan karakter mereka. Entah humoris (atau bahasa kerennya: koplak), enak diajak ngobrol dan dicurhatin, temuwo alias dewasa, dan sebagainya. That's why pria tipe 2 kalau cuma diem-diem aja akan dengan dengan mudah dilewati orang. Tapi kalau mereka sudah beraksi, yang baru kita tau setelah berinteraksi dengan mereka, baru deh aura tampannya keluar. Ini lho maksudnya delay. Karena sifat alaminya yang 'delay' itu tadi, para cewek biasanya juga ndak serta-merta naksir sama pria tipe 2. Tapi yakin deh, sekalinya itu cowok bisa mengambil hati si cewek dengan cara dan waktu yang tepat, we girls will never let them go. Hihihi :)

Well, pembagian tipe yang aku lakukan itu adalah pembagian yang hanya berdasarkan kriteria fisik, wajah. Pastilah seleraku beda sama selera orang lain. Yang masuk tipe 2 bagiku bisa jadi masuk tipe 1 atau mungkin malah tipe 4-nya orang lain. Seperti juga kami para cewek di mata para pria, kami akan menganggap pria-pria yang kami sayangi makin tampan ketika mereka bisa mengimbangi, melengkapi, punya kualitas yang kami inginkan, dan tentunya mereka jadi makin tampan karena kami sayang sama mereka :)

Kalau ada ungkapan "beauty (kecantikan) is in the eye of the beholder", ketampanan juga kok :) 
 

Imaginary Fairytales Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review